TEMA
3:HUBUNGAN KEGELISAHAN DENGAN PENGHARAPAN
A.
Pengertian
Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata
gelisah yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak
tenang, tidak sabar, dan cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan
seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya.
Kegelisah juga merupakan salah satu
ekspresi dari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan sehari-hari kegelisahan
juga diartikan sebagai kecemasan, kekhawatiran ataupun ketakutan. Masalah
kecemasan atau kegelisahan juga berkaitan dengan masalah frustasi yang secara
definisi dapat disebutkan bahwa seseorang akan mengalami frustasi jika apa yang
di inginkan tidak tercapai. Sebab-sebab orang gelisah adalah karena mereka
takut kehilangan berbagai macam haknya seperti hak untuk hidup, hak milik, hak
memperoleh perlindungan dan lain-lain.
Kegelisahan
atau kecemasan adalah sebuah kondisi suasana hati yang dapat terjadi tanpa ada
rangsangan pemicu dari luar. Dengan kata lain, kegelisahan merupakan perasaan
batin yang muncul dari rasa kekhawatiran yang ada dalam benak orang yang
bersangkutan.
Kegelisahan
berbeda dengan ketakutan. Rasa takut diakibatkan oleh penyebab dari luar yang
nyata pada saat itu (misalnya: rasa takut ketika berada di tempat gelap dan sepi
di waktu malam, atau sedang menghadapi suatu ancaman); sedangkan perasaan
gelisah timbul dari angan-angan hati dan menyangkut sesuatu yang belum terjadi
atau akan datang (misalnya: gelisah tentang masa depan, atau tentang sesuatu
hasil yang sangat diharapkan).
Kegelisahan
berdampak secara fisik maupun emosi serta mempengaruhi perilaku. Seseorang yang
gelisah terus-menerus sehingga mencapai tingkat yang melampaui ambang batas
toleransi dapat mengakibatkan orang itu jatuh sakit, bahkan bisa meninggal dunia
apabila kegelisahannya sampai mempengaruhi kesehatan jantung sehingga mengalami
serangan jantung akut. Orang yang sedang gelisah juga tampak jelas dari
perilakunya yang antara lain berubah menjadi pendiam, murung, dan mengasingkan
diri.
Kata
"gelisah" (anxiety) berasal dari istilah Latin "anxietas"
dan mulai digunakan dalam bahasa Inggris antara tahun 1515-1525. Definisinya
secara umum adalah: (1) ketegangan pikiran atau pikiran tidak tenang yang
disebabkan oleh adanya ancaman kemalangan dan kesusahan; (2) keinginan yang
menggebu-gebu terhadap sesuatu yang sangat diharapkan. Jadi, gelisah atau cemas
itu dipicu oleh sesuatu dugaan kejadian atau sesuatu hasil baik yang bersifat
negatif maupun positif.
Gelisah
adalah suatu kondisi pikiran atau perasaan yang dapat berpengaruh buruk
terhadap kesehatan seseorang, oleh sebab itu tergolong sebagai masalah
kesehatan. Gelisah juga bisa merupakan "gejala" dari kondisi fisik
yang tidak sehat, terutama pada pasien yang mengalami penyakit fatal semisal sakit
kanker ganas, gangguan paru-paru kronis dan gagal jantung.
Secara
ringkas dapat dikatakan bahwa kegelisahan ditimbulkan oleh suatu rasa
ketidak-pastian akan keselamatan dan kesejahteraan di masa yang akan datang.
Dan kegelisahan merupakan fenomena yang dirasakan semua orang tanpa peduli
status sosial atau golongannya. Orang miskin bisa merasa gelisah soal kehidupan
dan kesejahteraannya di masa depan, orang kaya juga boleh jadi gelisah akan
keselamatan dan keamanan diri maupun kekayaannya. Tidak ada orang yang bebas
dari, atau kebal terhadap, kegelisahan. Jadi, bicara soal gelisah atau cemas
adalah bicara mengenai diri kita sendiri.
Sebab-sebab Orang yang Gelisah :
·
Gelisah terhadap dosa-dosa dan pelanggaran ( yang telah
dilakukan
·
Gelisah terhadap hasil kerja ( tidak memenuhi
kepuasan spiritual)
·
Takut akan kehilangan milik ( harta dan jabatan )
·
Takut menghadapi keadaan masa depan ( yang tidak disukai )
Ø Cara mengatasi kegelisahan :
Ketakutan hanya akan bisa di atasi
dengan menaklukannya, selama ketakutan itu hanya ada dalam fikiran maka
ketakutan akan terus menghantui kita dan menjadi sumber kegelisahan yang tak
putus. Kegelisahan akan terus memancing reaksi negatif dari alam bawah sadar
anda yang akan mengirimkan berbagai sinyal ke tubuh dan emosi anda. Itu
sebabnya orang-orang yang gelisah kemudian mengalami berbagai gangguan tidur,
mimpi buruk atau gangguan kesehatan yang ringan tapi terus menerus. Cari tahu
apa sumber kegelisahan anda dan bicarakan dengan seorang terapis atau orang
yang anda percaya untuk memahami dan melaluinya, hanya dengan menghadapinya
anda dapat menaklukan kegelisahan anda, semakin anda menyembunyikannya maka
kegelisahan tersebut akan semakin memburuk.
C. Selain itu anda juga dapat
mencoba tips berikut untuk mengurangi kegelisahan anda :
1.
Kurangi
waktu luang anda yang memungkinkan anda memikirkan kegelisahan anda dengan
mengisinya dengan berbagai aktifitas positif, atau lakukan aktifitas yang
lumayan berat sehingga tubuh anda lelah dan tidak punya cukup waktu untuk
memikirkan kegelisahan anda. Ketika tubuh anda lelah maka anda akan semakin
cepat tidur untuk mengistirahatkan fisik anda.
2.
Berfikir
positif tentang apapun dalam hidup anda, hilangkan fikiran negatif dari kepala
anda. Jika anda mengirim sinyal positif maka anda akan menadapat sinyal balik
berupahal positif begitu juga sebaliknya.
3.
Beri
pengaruh positif terhadap fikiran anda dengan membaca buku-buku atau menonton
film atau mengobrol dengan orang-orang yang dapat menginspirasi dan memberi
anda dukungan.
4. Untuk lebih rileks, anda dapat
mencoba berbagai aroma therapi yang dapat membantu anda merasa lebih rileks dan
lebih tenang.
5. Ingat kembali apa yang anda suka dan
apa impian hidup anda, mulailah melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak pernah
berani anda lakukan, ambil resiko untukmelakukan hal-hal yang anda sukai dan
nikmatilah hidup anda.
6. Cari lah teman berbagi yang bisa
mengerti dan memahami anda, ekspresikan perasaananda dan belajarlah untuk mulai
membuka diri.
7. Singkirkan berbagai perasaan negatif
anda dan alihkan terhadap hal-hal positif yangdapat membantu anda merasa lebih
baik.
8. Lepaskanlah kegelisahan anda karena
pada dasarnya kegelisahan anda adalah mesin perusak yang mencegah anda dari
mengambil kesempatan emas yang menjadi hak anda. Sadarilah bahwa kegelisahan
dating dari dalam fikiran anda dan belum tentu orang lain akan bereaksi seperti
yang anda bayangkan. Seringkali ketika Tuhan turut campur dalam urusan manusia,
maka segala prasangka dan ketakutan manusia tak terbukti.
kegelisahan
itu disebabkan antara lain:
·
Kesulitan Ekonomi
·
Takut kehilangan harta, jabatan dan popularitas
·
Penyakit yang menahun
·
Kesulitan mendapatkan pasangan hidup yang ideal
·
Takut kehilangan pasangan hidup
·
Khawatir gagal dalam berkarier
·
Dan lainnya
B.Pengertian Harapan
Harapan pastinya setiap
manusia mempunyai yang namanya "HARAPAN"..harapan muncul ketika
adanya sebuah jalan yang pasti yang diyakini oleh seseorang.pastinya harapan
merupakan sesuatu yang sangat diyakinkan dan dipercaya maka dari itu agar
harapan dapat tercapai harapan tersebut harus ada pada tempat yang tepat dan
hanya berharap kepada TUHAN maka harapan itu menjadi tepat lalu mewujudkannya
dengan cara berusaha dengan sungguh-sungguh.
Bila dibandingkan
dengan cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk,
sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintar. Antara harapan dan
cita-cita terdapat persamaan yaitu : keduanya menyangkut masa depan karena
belum terwujud, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan
hal yang lebih baik atau meningkat. Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk
sosial. Setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup,
yakni ditengah suatu keluarga dan anggota masyarakat lainnya.
Ada dua hal yang mendorong manusia hidup dalam pergaulan manusia lain yaitu dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup. Menurut Maslow sesuai dengan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Ada dua hal yang mendorong manusia hidup dalam pergaulan manusia lain yaitu dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup. Menurut Maslow sesuai dengan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu adalah :
1. kelangsugnan hidup
2. keamanan
3. hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
4. diakui lingkungan
5. perwujudan cita-cita
Ø . Penyebab manusia memiliki harapan
:
Menurut kodratnya manusia itu adalah
mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langusung disambut dalam suatu pergaulan
hidup, yakni di tengah suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya. Tidak
ada satu manusiapun yang luput dari pergaulan hidup. Ditengah – tengah manusia
lain itulah, seseorang dapat hidup dan berkembang baik fisik/jasmani maupun
mental/ spiritualnya. Ada dua hal yang mendorong orang hidup bergaul dengan
manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
• Dorongan kodrat
Kodrat ialah sifat, keadaan, atau
pcmbawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu
diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan,
berkata, mempunyai keturunan dan sebagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan
untuk itu semua.
Dorongan kodrat menyebabkan manusia
mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira, dan
scbagainya. Seperti halnya orang yang menonton Pertunjukan lawak, mereka ingin
tertawa, pelawak juga mengharapkan agar penonton tertawa terbahak-bahak.
Apabila penonton tidak tertawa, harapan kedua belah pihak gagal, justru
sedihlah mereka.
Kodrat juga terdapat pada binatang
dan tumbuh-tumbuhan, karena binatang dan tumbuhan perlu makan, berkembang biak
dan mati. Yang mirip dengan kodrat manusia ialah kodrat binatang, walau
bagaimanapun juga besar sekali perbedaannya. Perbedaan antara kedua mahluk itu,
ialah bahwa manusia memiliki budi dan kehendak. Budi ialah akal, kemampuan
untuk memilih. Kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan, sebab bila orang akan
memilih, ia harus mengetahui lebih dahulu barang yang dipilihnya. Dcngan
budinya manusia dapat mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang
benar dan mana yang salah, dan dengan kehendaknya manusia dapat memilih. Dalam
diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan
untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat atau hidup bersama dengan manusia
lain. Dengan kodrat ini, maka manusia mempunyai harapan.
• Dorongan kebutuhan hidup
Sudah kodrat pula bahwa manusia
mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis
besamya dapat dibedakan atas : kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani
Kebutuhan jasmaniah misalnya ;
makan, minum, pakaian, rumah. (sandang, pangan,
dan papan), ketenangan, hiburan, dan
keberhasilan.
Untuk memenuhi semua kebutuhan itu
manusia bekerja sama dengan manusia lain.
Hal ini disebabkan, kemampuan
manusia sangat terbatas, baik kemampuan fisik/jasmaniah
maupun kemampuan berpikimya.
Dengan adanya dorongan kodrat dan
dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia
mempunyai harapan. Pada hakekatnya
harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.
Menurut Abraham Maslow sesuai dengan
kodratnya harapan manusia atau kebutuhan
manusia itu ialah :
a) kelangsungan hidup (survival)
b) keamanan ( safety )
c) hak dan kewajiban mencintai dan
dicintai (be loving and love)
d) diakui lingkungan (status)
e) perwujudan cita-cita (self
actualization)
CONTOH
Anita seorang mahasiswi, setiap
semester ia selalu mendapat nilai kurang bagus yang selalu membuatnya gelisah
dikarnakan takut tidak lulus dan tidak dapat menyelesaikan kuliahnya, padahal
ia sudah belajar, hanya saja dia memang kurang memahami materinya. Tapi kini ia
pun lebih berusaha keras lebih mendalami materinya karna ia khawatir akan
mendapat nilai jelek dan mungkin akan mengecewakan orang tuanya kembali,
hingga akhirnya ia lebih rajin belajar dan aktif dikelasnya dengan harapan
didalam ujian semester berikutnya ia memperoleh angka yang baik. Dan tentunya memang
tak ada yang sia-sia, kini di semester berikutnya ia memang mendapat nilai
paling terbaik dikelasnya.
TANGGAPAN
Dari contoh diatas itu
terlihat, apa yang di harapkan Anita ialah terjadinya sebuah keinginan, karena
itu ia bekerja keras tanpa kenal waktu dan lelah. Jadi untuk mewujudkan harapan
itu harus disertai dengan usaha yang sesuai dengan apa yang diharapkan. Bila
dibandingkan dengan cita-cita maka harapan mengandung pengertian yang tidak
terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintang.
Sumber :
Tidak ada komentar :
Posting Komentar